MAJAS (Gaya Bahasa)
Assalamualaikum, hai buat kalian yang masih duduk di bangku sekolah pasti guru kalian sering menyuruh kalian para sist dan para broh untuk ngerjain tugas dengan bantuan Mbah GOOGLE KAN ??? di blog ini panggil aja bolg ini dengan bolg SINSIN. inget ya blog SINSIN hehe.. lanjut deh SINSIN akan memberikan kalian para Broh dan Sist bantuan.... kali ini SINSIN akan memberikan bantuan buat kalian CEK IT OUT !!!
MAJAS ( GAYA BAHASA )
1.
PENGERTIAN
MAJAS
Majas atau gaya bahasa adalah
pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh
efek-efek tertentu yang membuat cerita itu semakin hidup.
2.
JENIS-JENIS
MAJAS
a.Majas perbandingan
· Alegori :
menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran.
Contoh : pelajaran hidup manusia seperti sungai yang
mengalir menyusuri tebing, yang terkadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela
menerima segala sampah dan yang pada akhirnya nanti berhenti ketika bertemu
dengan air laut.
·
Alusio :
pemakaian ungkapan yang tidak diselesaikan karena sudah dikenal.
Contoh : sudah dua hari ia tidak terlihat batang
hidungnya.
·
Simile :
pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan
dan penghubung. Seperti layaknya, bagaikan, umpama, ibarat, bak, bagai.
Contoh : kau umpama air aku bagai minyak.
·
Metafora : gaya
bahasa yang membandingkan suatu benda dengan benda lain karena mempunyai sifat
yang sama atau hampir sama.
Contoh cuaca mendung karena sang raja siang enggan
menampakan diri.
·
Antromorfisme : menfora
yang menggunakan kata atau bentuk lain yang berhubungan dengan manusia untuk
hal yang bukan manusia
·
Sinestesia : majas
yang berupa suatu ungkapan rasa dari suatu indra yang dicurahkan lewat ungkapan
rasa indra lainnya.
Contoh :Dengan telaten Ibu, mengendus setiap mangga
dalam keranjang dan memilih yang berbau manis. ( bau : indra penciuman, manis :
indra pengecapan )
·
Antonomasia :
penggunaan sifat sebagai nama diri atau nama diri lain sebagai nama jenis.
·
Aptronim :
pemberian nama yang cocok dengan sifat atau pekerjaan orang.
·
Metonimia :
pengungkapan berupa penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merek, ciri
khas, atau atribut.
Contoh : kerena sering menghisap jarum, dia terserang
penyakit paru-paru.(rokok merek jarum)
·
Hopokorisme : penggunaan
nama timangan atau kata yang dipakai untuk menunjukan hubungan akrab.
Contoh : lama otak hanya memandangi ikatan bunga biji
mata itu, yang membuat otak kian terkesima.
·
Litotes : ungkapan
berupa penurunan kualitas suatu fakta dengan tujuan merendahkan diri.
Contoh : terimalah kado yang tidak berharga ini
sebagai tanda terima kasiku.
·
Personifikasi :
pengungkapan dengan menggunaka perilaku manusia yang diberikan kepada suatu
yang bukan manusia.
Contoh : hembusan angin ditepi pantai membelai
rambutku
·
Depersonifukasi
: pengungkapan dengan tidak menjaddikan benda-benda mati atau tidak
bernyawa
·
Totum pro
parte : pengungkapan keseluruhan objek padahal yang dimaksud hanya
sebagian.
Contoh : indonesia bertanding voli melawan Thailand.
·
Eufimisme :
pengungkapan kata-kata lain yang lebih pantas dan dianggap halus.
Contoh : dimana saya bisa menemukan kamar kecilnya?
·
Disfemisme :
pengungkapan pernyataan tabu atau yang dirasa kurang pantas sebagaimana adanya.
Contoh : apa kabar, Roni ? (padahal, ia sedang berbicara
kepada bapaknya sendiri)
·
Fabel :
menyatakan perilaku binatang seoerti manusia yang dapat berfikir dan bertutur
kata.
Contoh : kucing itu berfikir keras, bagaimana untuk
menangkap tikus itu.
·
Parabel : ungkapan
pelajaran atau nilai tetapi dikiaskan atau disamarka dalam cerita.
·
Perifrasa : ungkapan
yang panjang sebagai pengganti ungkapan yang lebih pendek.
·
Eponim :
menjadikan nama orang sebagai tempat atau pranata.
Contoh : kita bermain ke ina( dalam hal ini, ina
menjadi perwakilan dari lokasi rumah milik ina.
·
Simbolik :
melukiskan sesuatu dengan menggunakan simbol atau lambang untuk menyatakan
maksud.
·
Asosiasi :
perbandingan terhadap dua hal yang berbeda, namun dinyatakan sama .
Contoh : masalahnya rumit, susah mencari jalan
keluarnya seperti benang kusut.
b. Majas
Sindiran
·
Ironi : sindiran
dengan menyembunyikan fakta yang sebenarnya dan mengatakan kebalikan dari fakta
tersebut.
Contoh : suaramu merdu seperti kaset kusut.
·
Sarkasme : sindiran
langsung dan kasar.
Contoh : kamu tidak dapat mengerjakan soal yang
semudah ini?dasar otak udang
·
Sinisme : ungkapan
yang bersifat mencemooh pikiran atau ide bahwa kebaikan terhadap pada manusia
(lebih kasar dari ironi).
Contoh : kamukan udah pintar ? kenapa harus bertanya
kepada ku?
·
Satire : ungkapan
yang menggunakan sarkasme, ironi, atau paroid untuk mengancam atau menertawakan
gagasan, kebiasaan dll.
·
Innuendo : sindiran
yang bersifat mengecilkan fakta sesungguhnya.
c. Majas
penegasan
·
Apofasis :
penegasan dengan cara seolah-olah menyangkal yang ditegaskan.
·
Pleonasme :
menambahkan keterangan pada pernyataan yang sudah jelas atau menambahkan
keterangan yang sebenarnya tidak diperlukan.
Contoh : saya naik tangga ke atas
·
Repesti :
perulangan kata, frassa dan klausa yang sama dalam suatu kalimat,
Contoh : Dia
pasti akan datang, dan aku yakin, dia pasti akan datang ke sini.
·
Pararima :
pengulangan konsonan awal dan akhir dalam kata atau bagian kata yang berlainan.
·
Aliterasi : repetisi
konsonan pada awal kata secara berurutan.
Contoh : dengar daku, dadaku sisapu
·
Paralelisme :
pengungkapan dengan menggunakan kata, frassa, kalusa yang sejajar.
·
Tautologi :
pengulangan kata dengan menggunakan sinonimnya.
·
Sigmatisme :
pengulangan bunyi “ s” untuk efek tertentu.
contoh : kutulis surat ini kala hujan gerimis.
contoh : kutulis surat ini kala hujan gerimis.
·
Antanaklasis :
menggunakan perulangan kata yang sama, tetapi dengan makna yang berlainan.
·
Klimaks :
pemaparan pikiran atau hal secara berturut-turut dari yang sederhana/kurang
penting meningkat kepada hal yang kompleks/ lebih penting.
contoh : baik rakyat kecil, kalangan menengah, maupun kalanga atas berbondong-bondong menuju ke TPS untuk memenuhi hak suara mereka.
contoh : baik rakyat kecil, kalangan menengah, maupun kalanga atas berbondong-bondong menuju ke TPS untuk memenuhi hak suara mereka.
·
Antiklimaks :
pemaparan pikiran atau hal secara berturut-turut dari yang kompleks/lebih
penting menurun kepada hal yang sederhana/ kurang penting.
·
Inversi :
menyebutkan terlebih dahulu predikat dalam suatu kalimat sebelum subjeknya.
contoh : dikejar oleh Ana kupu-kupu ini dengan begitu gembira.
contoh : dikejar oleh Ana kupu-kupu ini dengan begitu gembira.
·
Retoris : ungkapan
pertanyyan yang jawabannya telah
terkandung didalam pertanyaan tersebut.
·
Elipsis :
penghilang satu atau beberapa unsur kalimat, yang dalam susunan normal unsur tersebut seharusnya ada.
·
Koreksio : ungkapan
dengan menyebutkan hal-hal yang dianggap keliru atau kurang tepat, kemudoa
disebutkan maksudnya yang sesungguhnya.
·
Polisindenton :
pengungkapan suatu kaliamat atau wacana, dihubungkan dengan kata penghubung.
·
Asindeton :
pengungkapan suatu kalimat atau wacana tanpa kata penghubung.
·
Interupsi : ungkapan
berupa penyisipan keterangan tambahan di antara unsur-unsur kaliamat.
·
Eksklamasio : ungkspsn
dengan menggunakan kata-kata seru.
·
Enumerasio : ungkapan
penegasan berupa penguraian bagian demi bagian suatu keseluruhan.
·
Preterito : ungkapan
penegassan dengan cara menyembunyikan maksud yang sebenarnya.
·
Alonim :
penggunaan varian dari nama untuk menegaskan.
·
Kolokasi : asosiasi
tetap antara suatu kata dengan kata yang lain berdampingan dalam kalimat
·
Silepsis :
penggunakan suatu kata yang mempunyai lebih dari satu makna dan yang berfungsi
dalam lebih dari satu kontruksi sintaksis.
·
Zeugma : silepsi
dengan menggunakan kata-kata yang tidak logis dan tidak gramatis untuk
konstuksi sintaksis yang kedua, sehingga menjadi kalimat yang rancu.
Contoh : perlu saya ingatkan, kakek saya itu ramah dan
juga pemarah.
d. Majas
pertentangan
·
Paradoks :
pengungkapan dengan menyatakan dua hal seolah-olah bertentangan, namun
sebenarnya keduanya benar.
·
Antitesis :
pengungkapan dengan menggunakan kata-kata yang berlawanan arti satu dengan yang
lainnya
·
Oksimoron : paradoks
dalam satu frasa.
·
Kontradiksi
interminus : pernyataan yang bersifat menyangkal yang telah disebutkan
pada bagian sebelumnya.
·
Anakronisme : ungkapan
yang mengandung ketidak sesuaian dengan antara peristiwa dengan waktunya.
Komentar
Posting Komentar